Bidan Sebagai Profesi

Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu-ibu melahirkan. Profesi ini telah mendukung peran dan posisi seorang bidan menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Di samping itu dengan setia mendampingi dan menolong ibu-ibu dalam melahirkan sampai si ibu dapat merawat bayinya dengan baik.

Di Mesir sejak zaman prasejarah tercatat bidan Siphrah dan Poah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada pada posisi lemah yang berani mengambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki Bangsa Yahudi (sebagai orang-orang yang terjajah oleh Bangsa Mesir) yang diperintahkan oleh Firaun untuk dibunuh.Pada zaman modern ini Profesionalisme Bidan dan Kualitas Layanan mengandung makna, yaitu profesional dan profesi, Profesional adalah keahlian dalam suatu bidang. Dengan demikian, seseorang dikatakan profesional bila ia memiliki keahlian dalam suatu bidang yang ditandai dengan kemampuannya dalam menawarkan suatu jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya serta mendapatkan gaji dari jasa yang telah diberikannya. Selain itu, dia juga merupakan anggota dari suatu entitas atau organisasi yang didirikan sesuai dengan hukum di sebuah negara atau wilayahnya. Meskipun demikian, tidak semua orang yang ahli dalam suatu bidang bisa dikatakan profesional, karena profesional memiliki karakteristik yang harus dipenuhi, yaitu: memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dihasilkan melalui pendidikan formal dan non formal yang cukup untuk memenuhi kompetensi profesionalnya. Sedangkan yang disebut dengan profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi/perkumpulan profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Meskipun profesi merupakan sebuah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan pekerjaan yang lain, yaitu: keterampilan yang berdasarkan pada pengetahuan teoretis; asosiasi profesional; pendidikan yang ekstensif; menempuh ujian kompetensi; mengikuti pelatihan institutional; lisensi; otonomi kerja; memiliki kode etik; mampu mengatur diri; layanan publik dan altruisme; meraih status dan imbalan yang tinggi. Bidan merupakan suatu profesi yang profesional, dimana seorang bidan bisa menjalankan pekerjaannya jika telah menyelesaikan program pendidikan kebidanan, yang diakui Negara tempatnya berada, dan memenuhi kualifikasi yang diperlukan untuk dapat terdaftar dan / atau izin resmi untuk melakukan praktik kebidanan. Dengan mengikuti pendidikan kebidanan maka seorang bidan terus dilatih dan dituntut untuk mampu serta menguasai kompetensi yang dibutuhkan dalam bidang pekerjaannya. Selanjutnya,  karena  kelompok  profesional  merupakan  kelompok  yang  berkeahlian  dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran  organisasi  profesi  dengan  perangkat  “built-in  mechanism”  berupa  kode  etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat  dari  segala  bentuk  penyimpangan  maupun  penyalah-gunaan  kehlian

(Wignjosoebroto, 1999).Oleh  karena  itu  dapatlah  disimpulkan  bahwa  sebuah  profesi  hanya  dapat  memperoleh kepercayaan  dari  masyarakat,  bilamana  dalam  diri  para  elit  profesional  tersebut  ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya.  Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai  idealisme  dan  ujung-ujungnya  akan  berakhir  dengan  tidak-adanya  lagi  respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.

Oleh: Rustam Tando

Sumber: Kompasiana