PkM WHN : Penyuluhan Tentang pentingnya vitamin C pada Ibu Hamil

Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air, penting bagi kesehatan manusia. Memberikan perlindungan antioksidan plasma lipid dan diperlukan untuk fungsi kekebalan tubuh termasuk (leukosit, fagositosis dan kemotaksis), penekanan replikasi virus dan produksi interferon (Mitmesser et al., 2016). Vitamin C telah diusulkan bermanfaat dalam mencegah dan menyembuhkan flu biasa, mengurangi kejadian kelahiran prematur dan pre-eklampsia, penurunan risiko kanker dan penyakit jantung, dan meningkatkan kualitas hidup dengan menghambat kebutaan dan demensia (Duerbeck et al., 2016).

Vitamin C bekerja sebagai donor electron, dengan cara memindahkan satu elektron ke senyawa logam Cu. Selain itu, vitamin C juga dapat menyumbangkan elektron ke dalam reaksi biokimia intraseluler dan ekstraseluler. Vitamin C mampu menghilangkan senyawa oksigen reaktif di dalam sel netrofil, monosit, protein lensa, dan retina. Vitamin ini juga dapat bereaksi dengan Fe-ferritin. Diluar sel, vitamin C mampu menghilangkan senyawa oksigen reaktif, mencegah terjadinya LDL teroksidasi, mentransfer elektron ke dalam tokoferol teroksidasi dan mengabsorpsi logam dalam saluran pencernaan (Levine, et al., 1995). Asam askorbat dapat langsung menangkap radikal bebas oksigen, baik dengan atau tanpa katalisator enzim. Secara tidak langsung, askorbat dapat meredam aktivitas dengan cara mengubah tokoferol menjadi bentuk tereduksi. 7 Reaksinya terhadap senyawa oksigen reaktif lebih cepat dibandingkan dengan komponen lainnya. Askorbat juga melindungi makromolekul penting dari oksidatif. Reaksi terhadap radikal hidroksil terbatas hanya melalui proses difusi Vitamin C bekerja secara sinergis dengan vitamin E.  Vitamin E yang teroksidasi radikal bebas dapat beraksi dengan vitamin C kemudian akan berubah menjadi tokoferol setelah mendapat ion hidrogen dari vitamin C (Belleville-Nabeet, 1996).

 Sebagai zat penyapu radikal bebas, vitamin C dapat langsung bereaksi dengan anion superoksida, radikal hidroksil, oksigen singlet dan lipid peroksida. Sebagai reduktor asam askorbat akan mendonorkan satu elektron membentuk semidehidroaskorbat yang tidak bersifat reaktif dan selanjutnya mengalami reaksi disproporsionasi membentuk dehidroaskorbat yang bersifat tidak stabil. Dehidroaskorbat akan terdegradasi membentuk asam oksalat dan asam treonat.  Vitamin E yang teroksidasi radikal Oleh karena kemampuan vitamin C sebagai penghambat radikal bebas, maka perananya sangat penting dalam menjaga integritas membran sel (Suhartono et al., 2007)

 Dari kajian tentang Vit C diatas, menjadi salah satu hal perlunya edukasi pada masyarakat, melalui salah satunya yaitu penyuluhan. Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa AKBID WHN ini memiliki target dan luaran yaitu Memberikan pengetahuan tambahan yaitu pentingnya kebutuhan vitamin C pada ibu hamil. Manfaat yang diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan dan wawasan sehingga memacu peningkatan, pemahaman dan ketrampilan masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Desa Pamotan Kabupaten Malang, pada hari Minggu,17 Januari 2020 pukul 15.00 sampai dengan selesai. Penyuluhan di hadiri oleh 30 orang warga yang rkebanyakan ibu hamil, kegisatan berjalan lancar dan tersampaikan. walaupun sempat terkendala dalam pengaturan jadwalnya karena penyesuaian jadwal kerja dari masyarakat bervariasi. Susunan Panitia Penyuluhan dari Wira Husada Nusantara antara lain EmySetyowati, S.ST., M.M.Kes, Susana Setyowati, S.S.T., M.P.H , Anike asmorom, Anita rosanti riada, Anna Maria magda, Apriana bernadeta T, Arience trince M.

Rencana target berikutnya ialah melakukan kunjungan akhir terhadap warga Desa Pamotan  dengan melakukan kunjungan rumah dan dijadikan bahan ajar untuk mahasiswa bahwa pentingnya sebuah penyuluhan dan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.