PkM WHN : Penyuluhan tentang Alat Kontrasepsi terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Menerapkan Metode KB

 Salah satu prioritas pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) adalah meningkatkan kesertaan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang dari 20,5% di tahun 2015 menjadi 21,1% pada tahun 2016. Program ini menjadi target pemerintah sebab kontrasepsi jangka panjang memungkinkan kontinuitas penggunaan layanan KB oleh pasangan usia subur (PUS).

 Metode kontrasepsi jangka panjang juga dapat meminimalisasi angka drop out pemakaian kontrasepsi yang umum dijumpai pada penggunaan layanan metode kontrasepsi jangka pendek, seperti suntik dan pil. Dalam konteks yang lebih luas, peningkatan penggunaan layanan metode kontrasepsi jangka panjang dapat membantu perencanaan pemerintah terkait penyediaan kebutuhan kontrasepsi tiap tahunnya. Perencanaan yang tepat terkait penyediaan metode kontrasepsi yang diperlukan oleh masyarakat dibutuhkan agar tidak terjadi kondisi stock out atau kekurangan penyediaan alat kontrasepsi

 Keluarga berencana adalah merupakan suatu perencanaan kehamilan yang diinginkan untuk menjadikan norma keluarga kecil,  , bahagia dan sejahtera dan pada hakikatnya keluarga berencana adalah upaya untuk menjarangkan kelahiran dan menghentikan kehamilan, bila ibu sudah melahirkan anak yang banyak. Secara tidak langsung Keluarga Berencana dapat menyehatkan fisik dan kondisi, sehat ekonomi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. (DEPKES RI 1996)

Berdasarkan analisa awal yang telah dilakukan di Desa Wates didapatkan beberapa permasalahan yakni ketidaktahuan tentang menopause. Metode yang digunakan dalam Ipteks bagi Masyarakat ini adalah penyuluhan baik dengan ceramah maupun demonstrasi. Kegiatan di mulai dengan pemberian materi dalam bentuk ceramah kemudian dilakukan praktek dengan dipandu dan dilakukan evaluasi. Harapan target yang dicapai adalah semua lapisan masyarakat dapat mengikuti dan memahami penyuluhan ini.

Output yang dicapai semua lapisan masyarakat tahu tentang berbagai alat kontrasepsi dan dapat meningkatkan kualitas dalam ber KB  dengan mampu menjalani masa-masa reproduksi dengan menyenangkan. Dari sini terlihat bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat.

Apa saja yang dilaksanakan selama penyuluhan? seperti penyuluhan sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan oleh civitas akademika Poltekkes WHN untuk masyarakat. Adapun dilaksanakan tanggal 16 Mei 2021. Yang sudah disusun oleh Dosen dan Mahasiswa Poltekkes Wira Husada Nusantara yaitu Wiqodatul Ummah, SST.,M.P.H , dr. Roni Subrata, Sp.OG ,  Ruth Roki Hebu, Siska You Mbali, Stefani ambu Kaka, Tika W. Pangestu, Veronika Lede. Penyuluhan berjalan lancar dihadiri oleh 35 orang peserta. Selanjutnya semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung bukan hanya di satu daerah saja.