PkM WHN : Penyuluhan tentang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah

Demam berdarah dengue (DBD)/ dengue hemorrhagic fever adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty dan Aedes albopictus dengan manifestasi klinis berupa demam, nyeri otot (myalgia) dan/ atau nyeri sendi (arthralgia) yang disertai leukopenia, ruam (maculopapular skin rush), limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik.1,2 Demam berdarah dengue secara internasional dianggap sebagai penyakit yang disebabkan virus dan di transmisikan oleh nyamuk yang paling signifikan.

DHF endemik lebih dari 100 negara di seluruh dunia, terutama daerah tropis dan sub-tropis. WHO memperkirakan sekitar 50 juta kasus infeksi dengue tiap tahunnya.3 Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 50 sampai 100 juta infeksi demam berdarah terjadi setiap tahun. Dari kasus ini 500.000 kasus DHF mengakibatkan 22.000 kematian yang kebanyakan terjadi pada anak-anak.

Berdasarkan data resmi yang disampaikan ke WHO, kasus DB di seluruh Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat melampaui 1,2 juta pada tahun 2008 dan lebih dari 3 juta pada tahun 2013.3 DHFmerupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Asia tropik termasuk Indonesia.4 Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air.Indonesia menempati urutan tertinggi kasus DHF tahun 2010 di Asean, dengan jumlah kasus 156.086 dan kematian 1.358 orang.

Pada tahun 2015, tercatat terdapat 126.675 penderita DHF di 34 provinsi di Indonesia, dan 1.229 orang diantaranya meninggal dunia. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan iklim dan rendahnya kesadaran masyararakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.   Faktor kepadatan penduduk juga berperan memicu tingginya kasus DHF, karena tempat hidup nyamuk hampir seluruhnya adalah buatan manusia seperti dari kaleng bekas, ban bekas hingga bak mandi. Dengan tingginya jumlah kasus DHF yang terjadi, pemahaman mengenai DHF dan penatalaksanaan yang tepat diperlukan guna menurunkan angka mortalitas dan morbiditas di masyarakat.

 Metode yang digunakan dalam Ipteks bagi Masyarakat ini adalah penyuluhan baik dengan ceramah maupun demonstrasi. Kegiatan di mulai dengan pemberian materi dalam bentuk ceramah kemudian dilakukan praktek dengan dipandu dan dilakukan evaluasi. Harapan target yang dicapai adalah semua lapisan masyarakat dapat mengikuti penyuluhan ini.

 Luaran yang dicapai semua lapisan masyarakat tahu tentang pencegahan & penanggulangan demam berdarah  serta dapat menindaklanjuti. Dari sini terlihat bahwa terjadi peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Desa Ardimulyo Kabupaten Malang, p[ad tanggal 17 Juli 2021 pukul 10.00 WIB. Penyuluhan berjalan lancar dengan dihadiri oleh lebih dari 20 lorang peserta dari masyarakat ditambah perwakilan dari Wira Husada Nusantara antara lain Puji Astutik, S.S.T., M.M, Abdul Azis , S.Pd.I.,M.Pd , Jeniwati meti Bili, Joeniani bali Ati, Kristina Ambu kaka, Lonisari mojuriwa, Magdalena Imelda R H.