PkM WHN : Penyuluhan tentang Pentingnya Pemberian ASI Ekslusif pada Bayi

ASI eksklusif menurut World Health Organization (WHO, 2011) adalah memberikan hanya ASI saja tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. Namun bukan berarti setelah pemberian ASI eksklusif pemberian ASI eksklusif pemberian ASI dihentikan, akan tetapi tetap diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 2 tahun.

ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi, bersifat ilmiah. ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan makanan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat , seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat (Prasetyono, 2009).

Dalam era Pandemi, segala tindakan preventif dan protokol kesehatan harus tetap dipatuhi, walaupunn dari ibu dan bayinya. karena, Covid !9 belum sepenuhnya hilang. Di Indonesia sendiri, pada tahun 2010 Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Balita (AKABA) 44/1000 KH. Walaupun angka ini telah turun dari tahun 1990 (AKB 68/1000 KH) penurunan ini masih jauh dari targetmillenium development gold’s (MDG’s) tahun 2015 dimana AKB diharapkan turun menjadi 23/1000 KH dan AKABA 32 /1000 KH (Depkes,2006). Target 80% cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat jauh dari kenyataan. Pemberian ASI eksklusif merupakan investasi terbaik bagi kesehatan dan kecerdasan anak (Depkes, 2007).

Manfaat pemberian ASI eksklusif sesuai dengan salah satu tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs) yaitu mengurangi tingkat kematian anak dan meningkatkan kesehatan Ibu. WHO (2009) menyatakan sekitar 15% dari total kasus kematian anak di bawah usia lima tahun di negara berkembang disebabkan oleh pemberian ASI secara tidak eksklusif. Berbagai masalah gizi kurang maupun gizi lebih juga timbul akibat dari pemberian makanan sebelum bayi berusia 6 bulan (Ariani ,2008).Banyak faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan. Penelitian februhartanty (2008) menyatakan bahwa kegagalan ASI eksklusif adalah karena faktor predisposisi yaitu pengetahuan dan pengalaman ibu yang kurang dan faktor pemungkin penting yang menyebabkan terjadinya kegagalan adalah karena ibu tidak difasilitasi melalui IMD.Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dan pengalaman ibu sangat penting dalam menentukan pemberian ASI eksklusif pada bayinya.

Hal ini sesuai dengan teori Though and Feelingyang dikemukakan oleh WHO (2007), dalam Notoatmdjo(2010) bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena empat alasan pokok,yaitu pemikiran dan perasaan yang terdiri dari pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayan, orang penting sebagai referensi, sumber-sumber daya dan budaya

Kegiatan penyuluhan yang memiliki tujuan agar masyarakat dapat memahi ASI ekslusif dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan sehingga memacu peningkatan, pemahaman dalam masyarakat . Dengan tim pelaksana dari civitas akademika Wira Husada diwakili oleh Ketua: Mufida Anisa ,S.ST., M.Tr.Keb, Anggota: Sripina Ulandari ,S.ST., M.M.Kes ., dan beberapa mahasiswa angkatan terakhir antara lain Felia Ina Awang, Dewi Santika D.M, Dewinatalia Kaka, Diana Betrik Bogo, Elisabet Lende

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2021 ini dihadiri oleh 35 orang peserta yang terdiri dari masyarakat dan Civitas akademika darin kampus Poltekkes WHN Malang. Bertempat di Balai Desa Tanjung Tirto salah satu rumah warga.